Film ini menceritakan tentang
persahabatan lima orang sahabat yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan
Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Lima sahabat ini
telah menjalin persahabatan hampir 10 tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan
aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Akhirnya mereka memutuskan tidak
saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Pada awalnya
Riani tidak setuju dengan ide gila itu tapi akhirnya disepakati juga. Selama
tiga bulan itu lah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari
sebelumnya. Akhirnya pertemuan yang dinanti pun terjadi dan semua itu telah
diatur oleh Genta sebagai pemilik ide. Pertemuan selama tiga bulan yang
dipenuhi rasa kangen pun terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam
perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.
Semua terkuak dalam sebuah
perjalanan “reuni” mereka mendaki gunung tertinggi di pulau jawa, Mahameru. Dan
disanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara,
berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita
yang mereka impikan sejak dulu.
Unsur komunikasi yang ada di dalam film ini di
antaranya terdapat fungsi komunikasi sosial yang banyak di perlihatkan , juga
kumunikasi ekspresif seperti penyampaian perasaan baik kepada orang lain atau
pun juga tanpa orang lain. Komunikasi ekspresif pada film ini di perlihatkan
oleh seorang tokoh yang bernama Genta, selain menampilkan komunikasi ekspresif
Genta juga memperlihatkan fungsi
komunikasi instrumental yang dimana dia menginformasikan, mengajar, mendorong,
juga mengubah perilaku teman – temannya untuk ikut membantunya dalam mewujudkan
cita-cita nya.
Model-model
komunikasi yang terdapat dalam film ini juga diantaranya model S-R
(Stimulus-Respon), model retoris, model Newcomb, model Gerbner. Model S-R dalam
film ini terdapat dalam adegan secara keseluruhan karena dalam film ini sang
tokoh utama menunjukan reaksi terhadap aksi-aksi yang ada di sekitarnya. Model
retoris yang terdapat dalam film ini terdapat dalam adegan diskusi yang dimana
Genta menjadi pembicara sekaligus pemilik ide kepada teman-temannya.
Secara
keseluruhan dalam film ini menggunakan komunikasi verbal yang mana banyak
terdapat di adegan awal sampe adegan akhir. Juga dalam film ini adanya bermacam
– macam persepsi dari sang tokoh utama dan teman-temannya yang menimbulkan
konflik kecil-kecilan yang termasuk dalam persepsi intra personal dan juga
persepsi antar personal. Yang mempengaruhi persepsi dalam film ini diantaranya
adalah kepercayaan, nilai, sikap, dan
juga orientasi kegiatan.
Selain
komunikasi verbal, dalam film ini juga terdapat komunikasi nonverbal yang
berbentuk isyarat vokal, penampilan fisik, aretfak, warna. Dan juga dalam film
ini terdapat model komunikasi Newcomb.